MATAJAMBI.COM - Masa libur Idulfitri memang membawa kebahagiaan tersendiri bagi keluarga Indonesia. Namun setelah momen silaturahmi dan mudik usai, banyak anak justru mengalami gangguan kesehatan yang kerap disepelekan.
Perubahan rutinitas, konsumsi makanan berlemak dan tinggi gula, serta aktivitas luar ruang yang intens bisa memicu penurunan imunitas tubuh anak
Sejumlah dokter anak mencatat bahwa masa transisi setelah libur panjang menjadi waktu rawan anak jatuh sakit.
Salah satunya adalah dr Himawan Aulia Rahman yang menjelaskan bahwa gaya hidup selama liburan sangat memengaruhi sistem pencernaan dan daya tahan tubuh anak secara keseluruhan.
Baca Juga: Viral! Bupati Lucky Hakim Tertangkap Liburan ke Jepang Tanpa Izin, Gubernur Jabar Beri Teguran Keras
Berikut lima gangguan kesehatan yang paling umum menyerang anak pasca Lebaran
1. Diare karena Kebersihan yang Terabaikan
Diare menjadi keluhan paling banyak terjadi setelah liburan berakhir. Penyebab utamanya adalah kurangnya kebersihan saat makan, seperti tidak mencuci tangan atau mengonsumsi makanan yang terkontaminasi.
Menurut dr Himawan, penyebab diare bisa berasal dari bakteri, virus atau parasit. Selain itu, faktor kebersihan lingkungan juga memegang peranan penting. Kondisi rumah yang padat, kualitas air yang buruk dan fasilitas sanitasi yang kurang memadai bisa memperburuk risiko ini
2. Sakit Perut yang Berulang dan Mengganggu
Tak sedikit anak yang mengeluhkan nyeri di perut setelah kembali dari perjalanan jauh. Penyebabnya bisa bervariasi, mulai dari infeksi ringan, gas berlebih di saluran pencernaan, hingga masalah serius seperti gangguan lambung.
Baca Juga: Gubernur Jabar Tegur Bupati Indramayu Liburan ke Jepang saat Lebaran, Ini Penjelasan Lengkapnya
Bila anak mengalami nyeri lebih dari dua jam disertai muntah atau demam, segera konsultasikan ke dokter karena bisa mengarah pada kondisi yang lebih berat
3. Muntah sebagai Reaksi Tubuh terhadap Perubahan Ekstrem