Salah satu contoh yang pernah viral adalah foto palsu Presiden AS Donald Trump yang tampak ditangkap oleh polisi. Gambar itu sepenuhnya hasil rekayasa AI, tetapi sempat dipercaya oleh jutaan orang di internet.Misinformasi berbasis AI kini menjadi ancaman global menyebarkan kebohongan dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
3. Ketergantungan Berlebihan pada AI: Saat Manusia Berhenti Berpikir Kritis
AI memang membantu, tetapi terlalu bergantung padanya bisa berbahaya.
Banyak siswa kini mengandalkan ChatGPT untuk menulis tugas sekolah. Perusahaan menggunakan bot otomatis untuk melayani pelanggan, bahkan aplikasi kencan sudah menggunakan respons buatan AI.
Masalahnya, semakin kita menyerahkan keputusan kepada AI, semakin tumpul kemampuan berpikir kritis dan kreatif manusia. Kita mulai menerima setiap jawaban tanpa memverifikasi kebenarannya.
Jika hal ini terus terjadi, manusia bisa kehilangan kemampuan untuk berpikir mandiri karena semua keputusan diambil oleh algoritma.4. Ancaman Pekerjaan: Saat Robot Menggantikan Tenaga Manusia
Salah satu dampak paling nyata dari kemajuan AI adalah hilangnya lapangan kerja.
Berbagai sektor mulai mengurangi tenaga manusia dan menggantikannya dengan sistem otomatis.
Layanan pelanggan kini diisi chatbot, media menghadapi banjir artikel buatan AI, bahkan profesi seperti pengacara dan dokter mulai mengandalkan asisten digital untuk tugas-tugas tertentu.
AI bukan hanya mengancam pekerjaan berkeahlian rendah, tetapi juga mulai menembus dunia profesional.