JAMBI, MATAJAMBI.COM
Massa yang menamakan diri Aliansi Jambi Melawan awalnya menggelar aksi damai, namun situasi memanas ketika mereka memaksa masuk ke halaman gedung DPRD. Bentrokan dengan aparat pun tak terhindarkan.
Pantauan di lokasi, massa merangsek dengan merusak pintu pagar DPRD. Mereka melemparkan batu dan kayu ke arah gedung hingga kaca jendela pecah. Sejumlah fasilitas kantor pun hancur berantakan.
Tak berhenti di situ, satu unit mobil berpelat merah yang terparkir di halaman juga dibakar demonstran. Kobaran api membuat situasi kian tidak terkendali.
Polisi yang berjaga sempat kewalahan menghadapi aksi anarkis. Untuk membubarkan massa, aparat menembakkan gas air mata dan mengerahkan water cannon.
Kapolresta Jambi, Kombes Pol Boy Sutan Binanga Siregar, mengatakan sekitar 500 personel gabungan Brimob, Polresta, dan Polda Jambi diterjunkan ke lokasi.
“Kami berusaha menahan agar massa tidak masuk lebih jauh. Namun kericuhan tetap pecah dan sejumlah anggota kami terluka,” ungkapnya.Tercatat, tiga polisi mengalami luka akibat terkena lemparan benda tumpul. Mereka langsung dilarikan ke rumah sakit.
Dari pihak massa, beberapa demonstran juga tumbang akibat sesak napas terkena gas air mata dan luka saat berlarian.
Kericuhan ini dipicu oleh kemarahan massa atas insiden di Jakarta, di mana seorang pengemudi ojek online (ojol) tewas terlindas mobil taktis Brimob.
Selain itu, para demonstran juga menggaungkan tuntutan agar DPR dibubarkan. Menurut mereka, lembaga tersebut gagal menyuarakan aspirasi rakyat.
Situasi Masih Tegang
Hingga pukul 18.00 WIB, massa masih bertahan di sekitar kawasan Kantor Gubernur dan DPRD Jambi. Aparat keamanan tetap siaga penuh untuk mengantisipasi kericuhan susulan.
Sementara itu, belum ada data resmi mengenai jumlah korban luka dari pihak pengunjuk rasa.