Dalam sebuah wawancara, Kepala Instagram Adam Mosseri juga menegaskan bahwa platform miliknya tidak pernah mendengarkan percakapan pengguna. Ia menjelaskan bahwa mendengarkan melalui mikrofon tanpa izin jelas merupakan pelanggaran serius terhadap privasi dan akan sangat menguras daya baterai.Ia juga menambahkan bahwa kemunculan iklan yang seolah sesuai dengan percakapan bisa dijelaskan oleh aktivitas digital pengguna atau bahkan kebetulan semata.
Meski begitu, risiko kebocoran data pribadi tetap ada. Beberapa laporan investigatif internasional, seperti yang diungkap dalam film dokumenter HBO Surveilled oleh jurnalis Ronan Farrow, menunjukkan bahwa teknologi spyware tertentu mampu menyusup ke ponsel dan mengakses foto, pesan, hingga mikrofon pengguna tanpa sepengetahuan mereka.
Artinya, ponsel memang tidak secara rutin merekam pembicaraan kita, namun jejak digital yang kita tinggalkan setiap hari sudah cukup untuk menggambarkan siapa diri kita, apa yang kita sukai, dan bahkan apa yang mungkin akan kita lakukan selanjutnya.
Privasi di era digital bukan lagi tentang menyembunyikan diri, melainkan tentang seberapa jauh kita mampu mengendalikan paparan data pribadi.
                        
            
            
            
Mulai dari mengatur izin aplikasi, membatasi pelacakan iklan, hingga lebih berhati-hati dalam membagikan informasi daring, semua langkah kecil itu menjadi penting untuk menjaga ruang privasi kita tetap aman dari pengawasan yang tak diinginkan.